Perkenalkan nama saya Doni T. Baok, biasa dipanggil Doni. Saya berkuliah di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) SoE, jurusan pendidikan fisika. Kampus saya beralamat di kabupaten Timor Tengah Selatan, provinsi Nusa Tenggara Timur.

Saat ini (sudah dua bulan) saya berada di sekolah, tempat saya menjalankan masa praktik pengalaman lapangan (PPL). PPL merupakan salah satu matakuliah yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang mengambil jurusan keguruan. Menurut saya, dan juga dalam beberapa referensi yang saya baca, program ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan, maupun keterampilan yang telah diperoleh dalam perkuliahan selama beberapa semester, bisa dikatakan bahwa PPL merupakan puncak tertinggi dari seluruh matakuliah yang telah diprogram. Selain itu, PPL menjadi program bagi mahasiswa agar mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dalam rangka pembentukan guru yang profesional.

Sekolah yang menjadi tempat PPL saya adalah SMA Negeri 1 Amanuban Selatan, kecamatan Amanuban Selatan. Lembaga ini sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Sebagai mahasiswa PPL pun saya tidak merasa canggung karena sikap mereka yang selalu terbuka bagi siapa saja. Saya mengajar di kelas X IPA 1, 2 dan 3. Sebagian besar peserta didiknya sangat ramah dan menghargai guru. Ada sebagian kecil pengalaman yang akan saya bagikan disini. Ini mungkin kurang bermanfaat bagi pembaca, namun saya akan membagikannya sebagai pengalaman pribadi. Untuk saat ini proses belajar mengajar saya lumayan lancar, walaupun masih banyak kekurangan. Terkadang saya harus kembali menjelaskan materi yang harusnya dijelaskan pada pokok bahasan sebelumnya, bisa dikatakan kemampuan saya menjelaskan materi belum terstruktur dengan baik.

Satu hal yang membuat saya sedikit terkejut adalah pada bagian administrasi pembelajaran. Bagi pembaca yang saat ini menjadi guru atau pernah menjadi guru pasti tidak asing dengan yang namanya analisis SKL-KI-KD, Silabus, RPP, Program Tahunan, Program Semester, dan Perhitungan Minggu Efektif. Satu bagian yang membuat saya kalang kabut sebagai pemula adalah analisis SKL-KI-KD karena saya belum pernah mendapatkan materi tentang ini sebelumnya. Tapi kemudian terus dibimbing oleh guru pamong saya yang kebetulan beliau adalah salah satu instruktur provinsi, sehingga perlahan-lahan saya mulai mengerti. Rupanya analisis SK-KI-KD ini diturunkan langsung dari Standar Kompetensi, hasilnya yang kemudian diambil dan dimasukkan dalam RPP. Sangat membantu apabila mengajar sesuai dengan yang direncanakan.

Selain itu, menjadi seorang guru harus disiplin, sabar, kreatif agar pembelajaran di kelas tidak membosankan (apalagi jam mengajarnya di siang hari).

Bersambung......